Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menerima bantuan APD dari PT Inkasi Raya di kantor BPBD Sumbar |
Padang - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan memperpanjang masa pembatasan selektif yang sudah diberlakukan sebelumnya. Pembatasan selektif tersebut, akan diperpanjang hingga 29 Mei mendatang guna menekan angka lonjakan penyebaran virus Corona (Covid-19).
“Hari ini, shif kedua. Shif yang pertama sudah berakhir Minggu kemarin. Pembatasan selektif ini kita perpanjang sampai akhir bulan Mei mendatang,”kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Senin (13/4).
Disampaikannya, berdasarkan hasil evaluasi bersama yang dilakukan, pembatasan selektif yang sejak awal sudah diberlakukan sangat efektif. Seluruh masyarakat yang masuk ke Sumbar dilakukan penyecekan kondisi kesehatannya dan masuk dalam daftar catatan.Pemantauan dari petugas gabungan yang terdiri dari aparat keamanan, tenaga kesehatan ditugaskan di sembilan titik daerah perbatasan Sumbar dengan Provinsi tetangga terus dimaksimalkan.
“Sejak kita berlakukan pembatasan selektif, seluruh masyarakat yang masuk ke Sumbar didata. Kondisi kesehatannya juga di cek. Ini memudahkan kita mentracing siapa saja yang masuk ke Sumbar, apalagi mereka yang datang dari zona merah pandemi Corona. Saya minta petugas yang ada di perbatasan agar dapat lebih ekstra lagi bekerja,” katanya.
Ia menyampaikan, petugas yang berada di area perbatasan merupakan garda terdepan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemprov Sumbar. kata Nasrul Abit, mengapresiasi petugas yag sudah semaksimal mungkin bekerja mengawal area perbatasan siang dan malam. Pencegahan memang harus dilakukan dari berbagai sisi, termasuk juga yang di area perbatasan.
“Petugas kita yang di perbatasan ini adalah garda terdepan untuk mendeteksi Covid-19, mencegah virus ini masuk. Saya minta petugas yang bekerja di perbatasan harus lebih ekstra lagi. Kita tentu ingin Sumbar ini sehat. Mari kita bekerja sama,”katanya.
Ia menyampaikan, mengingat angka kasus positif di Sumbar kian meningkat, Pemprov Sumbar meminta kepada semua pihak dapat bekerja sama. Masyarakat harus mengikuti seluruh instruksi yang dikeluarkan. Jika tidak, maka mata rantai penyebaran COVID-19, susah untuk diputus.
"Jika ada yang baru datang dari daerah pandemi, atau barangkali memiliki gejala yang mirip dengan gejala Covid-19 diminta untuk segera melaporkan hal tersebut ke petugas kesehatan. Jangan ada yang ditutupi atau dilindungi. Covid-19, bukanlah aib. Maka dari itu, harus transparan. Jangan ada yang melindungi meski itu adalah keluarga kita sendiri. Semua, tak lain agar penanganan dapat sesegera mungkin dilakukan," katanya.
“Saya minta, tidak lagi ada orang yang tidak patuh dengan aturan yang kita buat. Kita harus kerjasama. Kita kasihan dengan petugas medis yang ada di rumah sakit dan laboratorium. Mereka bekerja siang dan malam. Untuk petugas di perbatasan, saya harap dapat kerja lebih ekstra keras agar semua orang yang masuk ke Sumbar tercatat dan terpantau dengan resmi," katanya.
Diketahui, berdasarkan data pantauan Covid-19 Sumbar hingga hari ini, tercatat ada sebanyak 45 kasus positi, dengan rincian, 16 pasien masih dirawat di rumah sakit, 19 pasien lainnya isolasi mandiri dirumah, Tujuh pasien sembuh dan Tiga pasien meninggal dunia. Sedangkan untuk angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 153 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 5.347 orang.