|
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat Safari Ramadan di Mesjid Nurul Falah, Taratak Malintang, Kabupaten Sijunjung, pada 17 Juni 2019 lalu. Tahun ini Safari Ramadan Pemprov Sumbar ditiadakan. (ist) |
Padang-Akibat mewabahnya virus Corona (COVID-19),kegiatan Safari Ramadan yang menjadi agenda rutin dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ditiadakan tahun ini. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona di tengah masyarakat. Tak hanya itu, beberapa ivent nasional juga dibatalkan dan ditunda pelaksanaannya.
"Kunjungan yang dilakukan Tim Safari Ramadan Pemprov Sumbar ke sejumlah masjid di 19 kabupaten/kota selama Ramadan, untuk tahun ditiadakan. Kebijakan tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona," katanya, Senin (6/4).
Ia menyampaikan, selain meniadakan kegiatan Safari Ramadan, para ulama, ustad dan ustazah dihimbau untuk menyikapi himbauan Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Said Aqil Siroj agar masyarakat Islam tetap beribadah di rumah pada saat Ramadan dan Idul Fitri.
Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Corona,Said juga mengimbau umat Islam untuk tidak melakukan takbir keliling saat malam Idul Fitri 1941 Hijriah.
Selain itu, ia menyebutkan ivent nasional Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digabung dengan Hari Anak yang direncanakan Juli 2020 batal dilaksanakan di Sumbar. Surat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait pembatalan Harganas tersebut telah sampai ke Sumbar.
Begitu juga dengan pelaksanaan Penas XVI tahun 2020 di Sumbar juga ditunda. Penundaan Penas XVI berdasarkan surat Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian.
"Meski Penas XVI ditunda, namun untuk panen komoditi pertanian tetap dilaksanakan. Tapi dilakukan secara sederhana saja, tidak mengundang seluruh petani di Indonesia yang awalnya ditargetkan 50 ribu petani," katanya.
Sementara, untuk MTQ Nasional yang pelaksanaan 22 Agustus 2020 belum ada keputusan untuk membatalkan. Saat rapat dengan DPRD Provinsi Sumbar, ia meminta agar APBD untuk pelaksanaan MTQ Nasional, anggarannya jangan dicoret dulu, karena masih menunggu keputusan Menteri Agama, apakah ivent ini tetap dilaksanakan atau tidak.
“Anggaran untuk MTQ ini sharing APBD dengan anggaran di Kementerian Agama. Jadi kita menunggu keputusan Menteri Agama. Kalau Menteri Agama memutuskan tidak jadi, kita batalkan juga MTQ,” katanya.