Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi |
Padang,--Penambahan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Provinsi Sumbar beberapa waktu belakangan cukup banyak. Disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan sangat diperlukan agar penyebaran virus Corona dapat dikendalikan, sehingga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi salah satu penyebab banyaknya terjadi penambahan kasus positif di Sumbar. Hampir 95 persen dari yang terpapar Covid-19 saat ini adalah orang tanpa gejala (OTG)," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Minggu (6/9).
Terkait penambahan 237 orang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 berdasarklan hasil pemeriksaan swab yang dilakukan di laboratorium kedokteran Unand dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, Arry Yuswandi menyampaikan ini disebabkan banyaknya tracing dan pemeriksaan swab yang dilakukan di kabupaten/kota, begitu juga pemeriksaan swab yang dilakukan.
"Dengan banyaknya tracing yang dilakukan ehingga banyak yang terjadi orang tanpa gejala (OTG) yang terkonfirmasi positif setelah pemeriksaan swab yang dilakukan. Dari sebanyak 3.138 sample spesimen yang dilakukan pemeriksaan ditemukan 237 orang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19," katanya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar penambahan 237 orang terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari 88 orang dari Kota Padang , Padangpanjang 22 orang, Tanahdatar 6 orang, Agam 43 orang, Payakumbuh 7 orang, Limapuluh Kota 4 orang, Pesisir Selatan 17 orang, Pasaman Barat 1 orang, Kabupaten Solok 10 orang, Kota Pariaman 3 orang, Kota Solok 8 orang, Padangpariaman 3 orang, dan Kota Bukittinggi 25 orang.
Disampaikannya, meningkatnya penambahan kasus positif Covid-19 yang terjadi juga disebabkan protokol kesehatan dalam era New Normal yang tidak lagi dipatuhi.
"Pemerintah akan terus berupaya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun masyarakat juga mesti membantu untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun," katanya.
Ia menambahkan, mengingat saat ini tidak ada daerah yang benar-benar bebas Covid-19 diharapkan bagi yang ingin pulang ke kampung halamannya di Sumbar agar patuh terhadap upaya yang dilakukan pemerintah provinsi Sumbar dalam mencegah penyebaran Covid-19.
"Jika tidak karena sesuatu hal yang sangat penting atau darurat lebih baik tidak melakukan kunjungan ke luar daerah. Ini sangat membantu penyebaran Covid-19 di Sumbar dapat dikendalikan sehingga penambahan pasien Covid-19 tidak semakin banyak," katanya. (*)