Dinkes Sumbar Terapkan Program Ketuk Pintu Covid-19
Padang,— Capaian vaksinasi Sumbar terus mengalami peningkatan, saat sudah diangka 47,17 persen dari 4.408.509 orang yang menjadi sasaran vaksinasi yang sebelumnya ditetapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi mengatakan angka itu diyakini akan terus bertambah dengan makin banyaknya masyarakat yang antusias untuk divaksin, dan genjarkan program vaksinasi massal yang saat ini dilaksanakan.
Ia mengatakan, dalam mengenjot capaian vaksinasi di Sumbar hingga akhir tahun 2021, Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan Sumbar juga dilakukan program Ketuk Pintu Covid-19 atau KVC. Hal ini menjadi upaya yang dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang belum bisa datang ke layanan kesehatan untuk dapat divaksinasi.
“Kader kesehatan bekerja sama dengan petugas kesehatan turun ke rumah-rumah. Mereka mengetuk pintu untuk memberikan vaksinasi kepada warga yang belum divaksin,” kata Arry Yuswandi, disela-sela acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57 di halaman kantor gubernur Sumbar, Rabu (17/11).
Disampaikannya, saat ini capaian vaksinasi di kabupaten/kota di Sumbar juga terus mengalami peningkatan. Namun masih ada beberapa daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah yang perlu terobosan dalam percepatan vaksinasi.
“Daerah yang capaian vaksinnya masih rendah, diharapkan lewat program KVC bisa meningkat. Sebab kader bekerjasama dengan petugas kesehatan langsung turun dari satu rumah ke rumah lain. Mencari warga yang belum divaksin,” katanya.
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53, mengajak masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
"Pandemi Covid-19 sudah mengajarkan pada kita bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem kesehatan. Ini harus evaluasi. Hasilnya dijadikan dasar untuk berubah menjadi lebih baik guna meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat," sebutnya saat membuka acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (17/11) pagi.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan menurutnya perbedaan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan luar negeri. Ia menilai banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri adalah karena pelayanan prima yang ditawarkan pada fasilitas kesehatan di sana.
“Untuk itu ke depan dalam segi pelayanan harus benar-benar ada yang diubah agar setara dengan pelayanan fasilitas kesehatan di luar negeri.Kemudian terkait medical record (catatan kesehatan). Ke depan, catatan itu haruslah berbentuk digital yang bisa diakses di fasilitas kesehatan mana saja di Indonesia dengan izin pasien,” katanya.
Ia juga menyoroti sistem tenaga kesehatan yang bekerja di banyak tempat sehingga pelayanan sering tidak maksimal. Jika perlu Dinas Kesehatan di daerah perlu mempersyaratkan kecukupan SDM dalam izin pembangunan RS.
Mahyeldi mengatakan sudah meminta Balitbang untuk membuat perencanaan induk sektor kesehatan di Sumbar yang mencakup RS, tenaga kesehatan hingga SDM pendukungnya.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional tingkat Provinsi di halaman Kantor Gubernur ini dimulai dengan senam bersama dilanjutkan dengan beberapa kegiatan seperti vaksinasi, donor darah dan memberikan penghargaan tenaga kesehatan teladan.
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 tersebut, Sumbar mendapatkan tiga perhargaan tingkat nasional diantaranya untuk dokter Mareza Dwithania, tenaga laboratorium Nanang Veryanto dan Kota Padang Panjang sebagai kota/kabupaten sehat. (rel/bs)