Kemenag Bantu BOP dan Insentif Guru MDT Sumbar, Total 728,5 Juta - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Kemenag Bantu BOP dan Insentif Guru MDT Sumbar, Total 728,5 Juta

Selasa, 16 Mei 2023, 21.27 WIB
Ketua Tim TPQ Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sumbar, Indra Gunawan


Padang--Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) memiliki peran krusial dalam memberikan pendidikan agama non formal bagi anak usia sekolah hingga mahasiswa. Tak sedikit siswa sekolah dan madrasah yang juga belajar agama secara non formal di lembaga pendidikan keagamaan yang dikembangkan masyarakat.

Hal inilah yang menjadi konsen Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam dalam rangka penguatan kelembagaan madrasah Diniyah Takmiliyah. Untuk tahun 2023 ini, Kanwil Kemenag Sumbar telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 728.500.000 bagi ustadz dan operasional MDT.

"Berdasarkan DIPA 2023, tahun ini kita akan memberikan insentif bagi para ustad MDT. Sudah teralokasikan anggaran masing masingnya Rp 2.250.000 untuk 66 orang guru di Sumbar, yang akan dicairkan segera dalam beberapa waktu kedepan,” sebut Indra Gunawan diruang Kerja Kabid Papkis Kanwil Kemenag Sumbar, Selasa (16/5).

Sementara untuk intensif guru MDT, dari total 792 terhitung sebanyak 56 proposal ditolak, 691 middle list, hanya 66 yang beruntung mendapat bantuan tahun ini.

Selain insentif, lanjut Indra Gunawan selaku Ketua Tim TPQ Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sumbar, Kemenag juga memberikan bantuan operasional. 

"BOP untuk MDT tahun 2023 akan diberikan sebesar Rp 580 juta kepada 58 lembaga yang tersebar di Kabupaten/kota, masing-masing mendapat Rp10 juta," katanya.

Tercatat dalam data, dari total 166 jumlah proposal sebanyak 18 proposal ditolak, 3 proposal tidak selesai, 145 middle list, sehingga menyisakan 58 lembaga MDT yang berhak menerima BOP.

Mewakili Kabid Papkis, ia mengapresiasi perkembangan MDT yang saat ini terus meningkat. Selain sukses menjaga tradisi pembelajaran keagamaan yang sudah sekian lama, MDT kini juga mengalami sejumlah perkembangan yang cukup menggembirakan.

Dukungan Pemda juga terus menguat seiring dengan lahirnya perda diniyah di hampir  kab/kota yang ada di Sumbar. “Jika dirata-ratakan, bantuan dan dukungan Pemda Sumbar terhadap MDT mencapai 60 persen, harapan kedepan tentu lebih meningkat lagi dibawah kepemimpinan gubernur saat ini.” Katanya.

Disamping itu Indra menuturkan, saat ini setidaknya tercatat lebih kurang seribu MDT yang tersebar di Sumbar. Mulai dari MDT tingkat awal atau awaliyah, tingkat menengah (wustha) dan tinggi (ulya) bahkan tingkat Jamiah. Sebagian besar dari MDT ini sekarang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang sudah terbentuk di 19 Kabupaten/Kota yang tersebar di Sumbar.

"Seluruh MDT Sumbar yang terdaftar di  Kemenag, diharapkan sudah memiliki badan hukum, rekening lembaga, NPWP, serta sertifikat pendidikan dan nomor statistik. Ini menjadi bagian upaya Kemenag dalam melakukan penataan kelembagaan MDT," terangnya.

Selanjutnya pihaknya mengaku program bantuan ini diharapkan mampu menyentuh empat aspek utama. Seperti aspek kelembagaan, sumber daya manusia, akademik, serta sarana dan prasarana. 

“Wujudnya nanti bisa saja dalam bantuan operasional, sarana dan prasarana ATK, kebutuhan listrik, gaji guru dan bantuan lainnya.

Ia juga menambahkan bahwa dana BOP dapat digunakan untuk membantu infrastruktur ringan serta pemeliharaan ringan pada bangunan MDT. Pengajuan proposal BOP dilakukan melalui laman resmi Kementerian Agama sedikitnya memenuhi sejumlah syarat utama.

“Diperuntukkan bagi yang tidak mendapatkan bantuan tahun 2022 dan 2021 dari Kemenag maupun luar Kemenag, pengajuan berdasarkan usulan KPA dan PPK, pengaju dianggap pantas menerima bantuan dan diprioritaskan kepada pengaju yang lebih awal mengajukan bantuan pada Aplikasi Sikap dan SIMBA,” rincinya.

Sementara itu untuk insentif guru ditetapkan selain berdasarkan lamanya masa tugas guru, harus dipastikan juga tidak pernah mendapatkan bantuan insentif tahun 2021-2022 serta guru yang memenuhi kriteria tambahan berdasarkan masukan KPA dan PPK.

Indra Gunawan meyakini program ini merupakan bentuk afirmasi dan apresiasi pemerintah terhadap pendidikan agama dan Pendidikan Keagamaan Islam khususnya MDT, termasuk para ustaz dan siswanya.

Menurutnya jika seluruh aspek itu terpenuhi, tentunya akan berdampak pada kualitas lembaga pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam. “Baik itu bantuan untuk ponpes, LPQ maupun MDT,"tukasnya. (bs/rel)