Unand Tambah Lima Guru Besar, Ini Pesan Rektor Prof Yuliandri - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Unand Tambah Lima Guru Besar, Ini Pesan Rektor Prof Yuliandri

Selasa, 22 Agustus 2023, 16.27 WIB
Lima guru besar tetap pada Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas yang dikukuhkan, pada Selasa (22/8) Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis 



Padang,-- Universitas Andalas kembali menambah lima orang guru besar. Pengukuhan lima guru besar tetap dari Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Kedokteran  Gigi (FKG) Unand tersebut berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Selasa (22/8).

Lima guru besar tersebut yakni Prof Zainul Daulay (Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum Perjanjian Internasional), Prof Busyra Azheri, (Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Perusahaan), Prof  Zefrizal Nurdin (Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum), Prof Aria Zarnetti (Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum Pidana), dan Prof Nila Kasuma (Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Biologi Oral).

Rektor Unand Prof Yuliandri mengapresiasi para guru besar yang sudah mencapai jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Ia berharap ilmu maupun temuan para guru besar bisa diaplikasikan dan memberi dampak bagi masyarakat luas. Unand mendorong para dosen untuk mengejar jabatan tertinggi di kampus dengan menjadi guru besar.

"Beberapa yang dikukuhkan sudah lama keluar SK guru besarnya. Makanya, para guru besar kami minta untuk segera melakukan pengukuhan.Saat ini, jumlah guru besar aktif di Unand sekitar 170 orang, dan akan terus ada penambahan lagi, karena sudah ada yang keluar SK guru besar untuk beberapa orang," sebutnya usai pengukuhan guru besar, kemarin.

Rektor Unand berharap pengukuhan lima profesor baru di FH dan FKG dapat meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran di dua fakultas tersebut.

“Ini menandakan akan semakin meningkatnya peran dan fungsi perguruan tinggi sebagai bagian dari masyarakat,” jelasnya.

Yuliandri mengatakan perguruan tinggi turut memegang peranan penting dalam keberlangsungan peradaban bangsa. Menurut dia, perguruan tinggi tidak hanya mencetak lulusan Sarjana, Magister, maupun Doktor tetapi juga mampu menghasilkan Guru Besar.

"Guru Besar  adalah seorang guru, pendidik sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai bagian dari wujud pengabdian. Guru Besar bukanlah akhir dari pencapaian karier seorang dosen, tetapi justru menjadikan gelar ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan inspirasi baru guna melahirkan karya-karya baru dan bermanfaat bagi khalayak umum,” terangnya.

Pada pengukuhan guru besar tersebut, Prof. Dr. Zainul Daulay, SH. MH dari Fakultas Hukum yang mengangkat tema orasinya, Pengaturan Perlindungan Pengetahuan (Obat) Tradisional dalam Dimensi Hukum Internasional dan Praktik Negara Asean.

Kemudian, Prof. Dr. Busyra Azheri, SH, M. Hum dengan judul pidato orasi Perseroan Perorangan Sebagai Kuasi Badan Hukum dalam Undang-Undang Cipta Kerja, dan Prof. Dr. Zefrizal Nurdin, SH, M. Hum dengan judul orasi Dilema Pengaturan Tanah Ulayat dalam Hukum Negara.

 

Selanjutnya, Prof. Dr. Aria Zurnetti, SH, M. Hum dengan judul pidator pengukuhan yakni Pembaruan Hukum Pidana Nasional Melalui Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 Tentang KUHP Perspektif Hukum yang Hidup dalam Masyarakat : Suatu Harapan dan Tantangan dalam Penegakan Hukum Pidana.

Terakhir, Prof. Dr. drg. Nila Kasuma, M. Biomed dari Fakultas Kedokteran Gigi dengan pidato pengukuhan Tantangan dan Potensi di Bidang Biologi Oral. Prof. Nila merupakan guru besar pertama dari FKG Unand.

 Rektor Unand Prof Yuliandri. menyaksikan pengukuhan lima guru besar ini ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan yang dipasangkan Ketua Dewan Profesor Prof  Marlina


Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan, Prof Nila Kasuma merupakan guru besar pertama dari Fakultas Kedokteran Gigi. “Beliau ini guru besar pertama dari Fakultas Kedokteran Gigi Unand,” sebutnya saat memberikan sambutan pada pengukuhan guru besar tersebut.

Yuliandri menyampaikan rasa bangganya karena beragam cabang ilmu pengetahuan lahir dari dosen Unand dan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Ia mencontohkan penelitian Prof Zainul Daulay soal Pengaturan Perlindungan Pengetahuan (Obat) Tradisional Dalam Dimensi Hukum Internasional dan Praktik Negara ASEAN, kemudian Prof Zefrizal Nurdin soal Dilema Pengaturan Tanah Ulayat dalam Hukum Negara.

“Dalam penelitian ini bisa kita temukan solusi dari masalah sehingga bisa dijadikan referensi bagi banyak pihak termasuk pemerintah,” ungkapnya.

Yuliandri juga mengulas penjelasan Prof Zainul bahwa pengetahuan tradisional tentang obat merupakan bagian dari sekumpulan informasi, pemahaman, dan keahlian yang berasal dari pengalaman, serta diturunkan secara terus-menerus dari generasi ke generasi.

“Bisa dikatakan beliau ini Sikerei Mentawai,” seloroh rektor.

Sementara itu, Ketua Dewan Profesor Universitas Andalas Prof. Dr. Apt. Marlina menuturkan pengukuhan ini memberikan makna bahwa Guru Besar yang dikukuhkan sudah berkecimpung di bidangnya masing-masing bertahun-tahun lamanya.

Marlina berharap kelima guru besar ini akan terus memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam arti luas dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat guna meningkatkan kiprahnya dalam pembangunan. Guru besar harus memberikan manfaat untuk kepentingan kemanusiaan, kelangsungan seluruh kehidupan di muka bumi serta keserasian alam  semesta,” bebernya.

Prosesi pengukuhan terhadap lima guru besar tersebut dipimpin langsung Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH, Ketua Dewan Profesor Prof. Dr. Apt. Marlina, Sekretaris Dewan Profesor Prof. Dr. Ir. Rusnam, MS, dan Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Syafrizal Sy.

Pengukuhan lima guru besar ini ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan yang dipasangkan langsung oleh Ketua Dewan Profesor Prof  Marlina disaksikan langsung oleh Rektor Unand Prof Yuliandri. Pada pengukuhan ini dihadiri sejumlah tamu undangan, termasuk juga para mantan rektor Unand yang turut hadir menyaksikan rangkaian kegiatan pengukuhan tersebut. (bs)