Padang,--Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan kuliah umum bertajuk peningkatan
indeks kepercayaan industri (IKI) melalui pengembangan sumber daya manusia
industri "SDM industri berkualitas, IKI meningkat" di Universitas
Andalas, Senin (4/9).
Ia mengatakan berdasarkan data survei angkatan kerja
nasional (sakernas) tahun 2022 menunjukkan terdapat 8,42 juta pengangguran di
Tanah Air dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,86 persen.
“Pada dasarnya bonus demografi yang dimiliki Indonesia
menjadi peluang sekaligus tantangan.Tantangan bonus demokrafi, dari 72,72
persen penduduk usia produktif, hanya 13
persen yang mengenyam pendidikan tinggi, lainnya didominasi lulusan SMP dan
lulusan SMA/MA/SMK,” sebutnya
Ia menambahkan,
setiap tahunnya terdapat 1,65 juta lulusan perguruan tinggi, ditambah
1,8 juta jiwa lulusan tingkat SMA sederajat yang tidak melanjutkan studi.
Artinya, terdapat 3,45 juta jiwa pencari kerja baru setiap tahunnya, sementara
di satu sisi peluang kerja baru cukup terbatas.
“Sebagai contoh sektor industri manufaktur yang hanya
membutuhkan sekitar 682 ribu tenaga kerja baru setiap tahunnya. Ini belum
sepenuhnya dapat dipenuhi akibat kompetensi lulusan pendidikan dan kebutuhan
dari dunia usaha industri itu sendiri,”
jelasnya.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, Pemprov Sumbar terus memacu pertumbuhan sektor industri
melalui ragam inovasi dan hilirisasi produk. Sinergitas dengan Kementerian
Perindustrian dan Perguruan Tinggi (PT) teramat penting untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
"Bukti kita concern dengan perindustrian tercermin
dalam program unggulan Pemprov Sumbar, di mana hilirisasi industri serta
digitalisasi menjadi salah satu poinnya. Data tahun 2022 menunjukkan, di Sumbar
terdapat 76 perusahaan besar dan 40 ribu lebih industri kecil menengah (IKM).
Melalui program dan kebijakan di OPD terkait, Pemprov terus berupaya memacu
kapasitas perusahaan-perusahaan itu,"
terangnya.
Ia mengungkapkan, dukungan dan peran serta seluruh pihak
sangat dibutuhkan agar pengembangan sektor industri di Sumbar lebih maksimal.
Termasuk Perguruan Tinggi seperti Universitas Andalas, yang selama ini sangat
serius mendukung berbagai upaya pengembangan sektor industri yang dicanangkan
pemerintah daerah (Pemda) di Sumbar.
Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri mengatakan,
Unand sebagai PTN-BH telah menghasilkan inovasi dan teknologi bagi
industri, begitu juga dalam meningkatkan pertumbuhan industri di Sumbar. Hingga
Agustus 2023 tercatat 2.064 kerja sama kemitraan, 378 dunia usaha dan Industri.
12.165 luaran inovasi dan teknologi yang berhasil mendapat rekognisi
internasional atau diterapkan oleh masyarakat. 4.874 diantaranya berupa hak
kekayaan intelektual.
Menurutnya, Unand
akan terus berusaha maksimal meningkatkan pertumbuhan industri di Sumbar, tentu
dengan cara pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh sivitas akademika di
kampus tersebut, diantaranya dengan berbagai riset dan penyuluhan yang
dilakukan.
“Untuk mendukung upaya pengembangan industri oleh
pemerintah, kerja sama dan sinergitas dengan daerah dan pusat terus kita
bangun. Seperti yang terbaru, Unand sudah 18 kali menghasilkan riset terkait
gambir, yang bahkan telah diilirisasi melalui kerja sama dengan pemerintah.
Tentu saja, hal-hal seperti ini akan terus kita lakukan dan tingkatkan,”
sebutnya pada sambutannya. (bs)