Direktur PNP Surfa Yondri bersama tamu dan undangan pada Pertemuan Forum Direktur Politeknik Negeri se Indonesia (FDPNI) tahun 2024 di Gedung PKM, Senin (11/11/2024) |
Padang,-- Politeknik Negeri Padang (PNP) menjadi tuan rumah pertemuan Forum Direktur Politeknik Negeri se Indonesia (FDPNI) tahun 2024.
Direktur PNP Surfa Yondri berharap kegiatan ini menjadi momen penting untuk penguatan dan pengembangan pendidikan vokasi.
"Melalui forum direktur politeknik negeri se Indonesia ini banyak hal yang didiskusikan sebagai langkah untuk kemajuan politenik ke depan,” sebut Surfa Yondri pada kegiatan FDPNI yang dilaksanakan di Gedung PKM PNP, Senin (11/11/2024).
Ia mengatakan, kegiatan yang dihadiri berbagai pihak, diantaranya Senior Eksekutif (SE) Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri, Ph.D, para pimpinan perguruan tinggi vokasi, pihak industri, perwakilan SMK di Sumbar.
"Hasil kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan tersebut, dalam waktu dekat akan disampaikan langsung pada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro," jelasnya.
Kegiatan Forum Direktur ini juga dihadiri Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik, Politani serta Akademi Komunitas se Indonesia.
Ia menyampaikan melalui kegiatan ini juga kesempatan untuk semakin mengenalkan PNP dengan berbagai kemajuannya dan perkembang yang terus dilakukan.
"Ada banyak Direktur Politeknik, Politani, wakil direktur bidang akademik, dan akademi komunitas yang hadir di PNP,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari kegiatan yang disertai Worksop Transformasi pendidikan tinggi vokasi dalam menyiapkan talenta kreatif menuju Indonesia Emas 2045.
"Para peserta yang hadir dapat saling mengisi, saling memberikan masukan terkait dengan keberadaan politeknik memberikan kontribusi kepada industri , dan juga kepada masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, dengan bersama kita bisa saling mengisi, dan saling bekerjasama karena keunggulan dari masing-masing Politeknik berbeda-beda, sehingga bisa saling sinergi menyiapkan SDM yang dibutuhkan masyarakat, dibutuhkan industri.
"Itu salah satu tujuan dilaksanakan peertemuan forum direktur di PNP ini,” terangnya.
Ia menyebutkan, pada kegiatan forum direktur politeknik negeri se Indonesia tersebut juga dihadirkan pihak industri. Diharapkan dapat perguruan tinggi vokasi yang hadir berkolaborasi dengan industri.
“Kolaborasi dimaksud diantaranya untuk melakukan pendekatan terkait dengan proses belajar mengajar dan proses riset, pengabdian masyarakat sehingga nanti ini bisa kita implementasikan oleh industri . Kita harapkan ini berdampak terhadap daya serap lulusan kita semakin tinggi,” bebernya.
Ia mengungkapkan, sekarang perkembangan dunia industri dan dunia kerja semakin cepat, tentu harus dicoba mentranformasikan ke dunia pendidikan, terutama pendidikan vokasi. Tentunya harus melakukan pendekatan-pendekatan dengan industri yang diimplementasikan di kampus.
“Ketika industri berkembang dan politeknik juga berkembang, otomatis kita bisa melakukan penyesuaian untuk itu. Harapan kita seperti itu," harapnya.
Begitu juga dengan perkembangan Artificial Intelijen(AI), Surfa Yondri menyampaikan kampus vokasi juga harus mentransformasikan ini dengan melakukan penyesuaikan kebutuhan tenaga kerja di dunia industri.
"Transformasi talenta kreatif 2045 ini kita bisa lakukan dengan menyiapkan generasi emas, sebagai bonus demografi,” terangnya. (bs)